Thursday, 11 May 2017

TA‘AT PADA ORANG TUA DAN IKATAN PERNIKAHAN


TA‘AT PADA ORANG TUA DAN IKATAN PERNIKAHAN


طاعة الوالدين والزواج
الزواج أمر جليل الشأن، لأنه ارتباط حسي وروحي بين الزواج وزوجته، وتترتب عليع حقوق وتبعات وواجبات كثيرة، فينبغي أن يتم بالرضا والموافقة، وليس لأحد أن يرغم الشاب على التزوج بمن لا يريد، كما أنه ليس لأحد أن يرغم الفتاة على التزوج بمن لا تريد
وقد يكون من حق الوالدين أن ينصحا ابنهما بما فيه إرشاده ومصلحته، وأن يوضحا له ما هناك من حسنات وسيئات، و يبذلا غاية وسعهما في ذلك. ولكن لا يحمل بهما أن يرغما ابنهما على التزوج بمن لا يريد ولا يحب، و من حقه الشخصي أن يقرر بنفسه مصيره في الزواج.
ويدعو الأدب وحسن المعاملة مع الوالدين أن يكون الابن مؤدبا مع والديه، وأن يحفظ حقهما في العناية بهما، والرعاية لهما، والاستماع منهما، وعليه أن يحاول بكل ما يستطيع أن يقنعهما بوجهة نظره في أدب واحترام، وأن يذكرهما في رفق ورقة وبراعة أنه هو الذي سيتزوج، وأنه هو الذي سيرتبط بالزوجة في كل شيء.
وفي النهاية من حق الابن إذا أصر الوالدان على موقفهما أن يتزوج بمن يحب، ولو خالف رأى الوالدين، مع الاحتفاط بحسن المعاملة لهما.
والله تبارك وتعالى أعلم


Pernikahan merupakan perihal yang serius. Sejatinya karena pernikahan ialah ikatan perasaan dan spiritual antara pasangan suami istri. Di dalamnya terdapat hak dan kewajiban. Maka sudah barang tentu perlu disempurnakan dengan ridha dan kesepakatan. Tak ada seorang pun yang bisa memaksa seorang pemuda untuk menikah dengan seseorang yang tidak dia inginkan, begitu pula tak ada seorang pun yang bisa memaksa seorang perempuan untuk menikah dengan seseorang yang tidak dia inginkan.
Sebagian dari hak orang tua ialah memberikan nasehat yang berupa saran dan hal-hal yang memberi maslahat kepada anaknya. Pun memberi penjelasan tentang plus minusnya pernikahan  dan mengerahkan segala kemampuannya terhadap hal itu. Akan tetapi tidak membuat paksaan kepada anaknya agar menikah dengan seseorang yang tidak dia suka dan tidak dia cintai. Dan dari sebagian hak pribadi seseorang adalah memutuskan pilihannya dalam pernikahan.
Seorang anak yang memiliki etika hendaknya bersikap santun dan baik terhadap orang tuanya. Menjaga hak mereka dalam kepedulian dan perlindungannya, mendengarkan mereka, dan berusaha untuk menerima pandangan mereka dengan penuh penghormatan dan santun. Serta berbicara kepada mereka dengan lemah lembut, berbicara bahwa dia hendak menikah dan bahwasanya akan ada ikatan antara dia dengan pasangannnya di setiap keadaan.
Akhirnya,  di antara hak anak, jika orang tua keukeuh pada prinsip mereka, adalah dia menikah dengan orang yang dicintainya meskipun menyalahi pilihan orang tuanya. Tapi dia wajib menjaga hubungan yang baik dengan orang tuanya.
Wallâhu tabâraka wa ta‘âla a‘lamu []

المصادر : نصوص عربية لأستاذ أسيب تمام. أعدّها ونقلها من كتاب "يسألونك في الدين والحياة" للشيخ أحمد الشربصى وكتاب "سيرة الصحابة" للشيخ مصطفى مراد وكتاب "لا تحزن" للشيخ عائض القرني

Diterjemahkan oleh: Laila Nurbarkah

Keyword: Taat, Orang tua, Pernikahan