BARU DATANG, CATATAN TADI MALAM (1)
Aku mendapati detik jam
yang mati. Hening yang kian ramai di udara malam dan ayam yang baru saja
berkokok di arah sana. Entah, tiba-tiba aku ingin memegang nadi dan
dada kiri. Menghela nafas sebentar. Sekejap memejamkan mata. Dan, ya,
ada waktu yang bersemayam di sini. Di tubuh ini detak semacam detik jam
yang bergetar dan berbunyi. Ritmenya teratur, bunyinya pula. Tapi
bunyinya tak sekeras detik jam itu--yang kini detiknya telah mati.
Waktu
ialah utusan Tuhan yang memberikan batas untuk segala kehidupan di
sini. Waktu semacam roh yang bisa pulang ketika dipanggil Tuhan. Semua
benda punya waktu. Manusia pun demikian.
Waktu ialah putaran. Pun
kehidupan merupakan putaran dan sejatinya berbentuk lingkaran. Baik segi
tiga, segi empat, segi lima bahkan segi enam pun, jika sudutnya
ditiadakan maka bentuk itu menjadi lingkaran.
Dan lingkaran semacam simbol kekekalan Tuhan. Tiada pangkal, tiada ujung.
Desember 2014
0 comments:
Post a Comment